Ratusan Truk Kepung Medan Merdeka: Demo ODOL Picu Kemacetan Panjang
Ratusan sopir truk melakukan aksi unjuk rasa menolak penindakan Over Dimension Over Loading (ODOL) di kawasan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, pada Selasa pagi (2/7). Aksi ini membuat lalu lintas di sekitar Jalan Medan Merdeka macet panjang sejak pagi hingga siang hari.
Aksi Protes Penindakan ODOL
Para sopir truk berkumpul sejak pukul 08.00 WIB dengan mengendarai truk mereka dan memarkirkan kendaraan di sisi jalan, sehingga mempersempit jalur lalu lintas. Mereka menuntut pemerintah untuk menunda atau membatalkan penindakan tegas terhadap kendaraan yang masuk kategori ODOL, karena dinilai akan mematikan mata pencaharian mereka.
Salah satu koordinator aksi, Rudi (45), menyampaikan bahwa kebijakan penindakan ODOL sangat memberatkan sopir dan pemilik truk. “Kami paham tentang keselamatan, tapi kebijakan ini tidak memikirkan nasib sopir kecil. Banyak yang cicilan truknya masih berjalan,” ujarnya di lokasi aksi.
Lalu Lintas Medan Merdeka Lumpuh
Akibat aksi ini, lalu lintas di sekitar kawasan Medan Merdeka Barat, Utara, dan sebagian Jalan Thamrin mengalami kemacetan parah. Kendaraan terpaksa berjalan perlahan dengan antrean panjang hingga lebih dari 2 kilometer, terutama pada jam sibuk pagi.
Petugas kepolisian yang berada di lokasi berusaha melakukan pengalihan arus lalu lintas untuk mengurangi kepadatan. Sejumlah pengendara mengeluhkan keterlambatan aktivitas mereka akibat kemacetan ini.
Tuntutan Para Sopir Truk
Dalam aksi ini, para sopir membawa poster dengan tulisan penolakan terhadap penindakan ODOL dan meminta pemerintah mencari solusi yang lebih adil bagi sopir dan perusahaan angkutan barang.
Mereka meminta pemerintah memberikan masa transisi lebih panjang sebelum aturan ODOL diberlakukan secara penuh, serta mempermudah pemilik truk untuk melakukan penyesuaian dimensi kendaraan dengan biaya yang lebih terjangkau.
Respons Pihak Berwenang
Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menyatakan bahwa kebijakan penindakan ODOL diterapkan untuk menjaga keselamatan jalan serta mengurangi kerusakan infrastruktur yang kerap terjadi akibat kendaraan kelebihan muatan dan ukuran.
Namun, pemerintah tetap membuka ruang dialog dengan para sopir dan asosiasi truk untuk mencari solusi win-win, termasuk mekanisme masa transisi serta fasilitas konversi kendaraan agar sesuai dengan ketentuan.
Aksi ratusan sopir truk yang mengepung kawasan Medan Merdeka menjadi pengingat bahwa penerapan kebijakan keselamatan lalu lintas juga memerlukan pendekatan sosial yang tepat agar tidak menimbulkan dampak ekonomi bagi masyarakat kecil.
Pemerintah dan para sopir diharapkan dapat segera menemukan titik temu agar penegakan aturan ODOL berjalan tanpa mengorbankan mata pencaharian para sopir, serta lalu lintas di ibu kota tetap lancar demi kepentingan bersama.